LUDES: Rumah pegawai Badan Pertanahan Negara (BPN) Gunung Mas milik
Berton Usup di Jalan G Obos 12 tepatnya Jalan Siam dan Kenangan II Palangkaraya ludes
dilalap api. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai Rp 500
juta.
HANYA
berselang lima hari, kebakaran kembali terjadi di Kota Palangkaraya. Kali ini, giliran rumah pegawai Badan Pertanahan Negara (BPN) Gunung Mas yang menjadi
sasaran amukan api itu. Bahkan hanya
berselang beberapa menit, api tersebut berhasil menghanguskan bagian depan
rumah. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai Rp 500 juta.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan G Obos 12 tepatnya Jalan Siam dan Kenangan II
milik Berton Usup, sekitar pukul 02.00 WIB dini
hari, Selasa (28/8). Informasi dilapangan, sejumlah warga mengetahui bahwa
api tersebut bersumber dari bagian depan rumah. Saat itu, warga yang berada di
tempat kejadian perkara masih bisa dihitung. Meski bertekad memberikan
pertolongan, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil. Akibatnya, hanya dengan hitungan menit, api itu berhasil menghanguskan bagian depan bangunan yang
atapnya terbuat dari sirap.
“Waktu
kejadian warga masih sedikit, dan saya melihat api berasal dari atas ruang tamu. Kita berupaya menolong
menggunakan ember, namun air tidak ada. Selain itu,
api juga telah membumbung tinggi. Oleh sebab itu kami langsung menghubungi
pemadam dan kepolisian,” kata warga sekitar Arif kepada Borneonews di TKP, Selasa (28/8) dini hari.
Sementara
itu, istri dari pemilik rumah, Setiani, 48, mengatakan, saat kejadian ada empat
penghuni rumah waktu itu. Mereka yakni Beni, 17, Devi, 24, (anaknya), dan tambi (nenek) Sarmine, 74. Dengan nada penuh kesedihan ia
menuturkan, melihat kejadian itu setelah tidur lelapnya dirasakan panas. Tak hanya
itu, masuknya asap yang kian menebal juga menjadi salah satu penyebab bangunnya
tidur. Betapa kagetnya mereka setelah diselidiki ternyata rumah yang dibangun
sejak tahun 1990 an itu menjadi salah satu sasaran amukan api.
“Semuanya
kalang kabut. Hanya ijasah yang beruntung kami selamatkan, selebihnya habis.
Kerugian mencapai Rp 500 juta,” katanya kepada wartawan.
Menurutnya,
dugaan sumber api itu belum diketahui
secara pasti. Namun, dia melihat bahwa api berawal dari bagian
atas tepatnya di ruang tamu. “Kami juga tidak menyalakan obat nyamuk. Mungkin karena korsleting listrik,” kata wanita yang
juga sebagai guru di SDN Menteng 1 Palangkaraya.
Beni
menambahkan, ketika semua penghuni rumah beranjak dari tidurnya, kondisi rumah
bagian depan sudah terbakar hingga seperempat
dari bangunan itu, ludes. Meski demikian, senada juga
dilontarkan Beni bahwa dia tidak
mengetahui secara pasti tentang motif peristiwa tersebut. “Yang jelas, api dari
arah ruang tamu. Waktu itu, hanya saya, kakak saya, mama dan tambi yang ada di rumah. Sedangkan bapak lagi kerja di BPN Gunung Mas,”
ungkapnya.
Petugas
Pos Siskamling, mengatakan, peristiwa itu juga membuat mereka
panik. Waktu melihat kejadian, kondisi api sudah menganga dibagian atas ruang
tengah. Dia pun langsung menghubungi pihak pemadam serta kepolisian.
Ketua
Komandan Regu Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Palangkaraya Sucipto
mengatakan, menerima informasi itu sekitar pukul 02.35 WIB. Dari informasi itu,
pihaknya langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) yang kemudian dikoordinasikan
dengan jajaran petugas pemadam lainnya.
“Kita
menerima telephone jam 2.35 WIB. Setelah kita berhasil memadamkan api, 60
persen rumah tersebut terbakar. Sementara sisanya bagian dapur rumah,” katanya.
Kepala
UPTD Pemadam Kebakaran Pemko Palangkaraya Wawan Berlison menambahkan, bila dilihat
dari kejadian itu, peristiwa tersebut diduga lantaran korsleting listrik. Oleh
sebab itu, Wawan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, terutama
pemicu terjadi kebakaran. “Tolong setiap instalansi listrik itu harus diperiksa
kembali. Hal ini demi kemanan dan menghindari terjadinya musibah kebakaran,”
sarannya. Sementara pihak kepolisian masih menyelidiki peristiwa terjadinya
kebakaran itu.